Desa Sadar Layak Menjadi Agrowisata Hampir semua Wilayah di Desa ini View nya Sangat Mendukung

Berita, Daerah, Wisata228 Dilihat

LEPASNEWS.COM BONE – Desa Sadar merupakan salah satu desa di Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Desa Sadar, salah satu desa terjauh yang ada di Kabupaten Bone. Lokasinya berada di perbatasan tiga kabupaten yaitu, Kabupaten Bone, Soppeng dan Barru.

Dari Kota Watampone berjarak 120 kilometer. Waktu tempuh hampir tiga jam untuk tiba di Desa Sadar. Desa Sadar terdiri dari tiga dusun yaitu, Dusun Bungaeja, Dusun Lakariki dan Dusun Tone’e. 1. Dusun Bungajae dimana Dusun ini adalah tempat tinggal kepala desa serta perangkat desa.

Dusun Bungajae sangat asri dan memiliki pemandangan yang masih alami, 2. Dusun Lakariki, jalan menuju dusun Lakariki lumayan jauh dari dusun Bungajae, Masyakarat harus melewati jalan yang masih terbentuk dari batu dan tanah.

Apabila masyakarat ingin mengurus sesuatu di kantor desa harus melewati perjuangan yang sangat berat. 3. Dusun Tone’e , Berada di seberang dusun Lakariki dan jauh dari Dusun Bungajae, Dusun Tone’e berseberangan dengan Desa Harapan Kabupaten Barru, jalan di dusun ini juga sama seperti di dusun Lakariki masih dari tanah dan batu, apabila sehabis hujan deras, Maka Masyarakat sangat susah keluar dari desa menuju kota.

Andi Sudi Alam, SH. mantan Kades  Sadar, Kami juga mengajak bahwa Desa ini sangat layak menjadi Agrowisata Hampir semua wilayah di desa ini View nya sangat mendukung/berpotensi selain itu buah buahan, pertanian, perkebunan sangat menunjang.

Kami berharap pemerintah kabupaten bone bisa mengembangkan Agrowisata tersebut.Ujarnya.

 

Asal Usul Penamaan Desa Sadar

Konon dulunya Desa Sadar sebuah kampung ‘texas’ rawan kejahatan. Sebab, berada di perbatasan tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Bone, Soppeng dan Barru. Biasa disebut segitiga emas.

Para pelaku kejahatan usai melakukan aksinya, konon melarikan diri ke kampung tersebut. Namun, semua itu kini telah berubah.

Mantan Kepala Desa Sadar, Andi Sudi Alam mengatakan, di tahun 1920-an  masyarakat setempat belum mengenal agama Islam.

Pemerintah kala itu mengutus berbagai orang untuk membuat aman dan tentram kampung tersebut, tapi tidak ada yang berhasil.

Baru, ketika kakeknya diutus ke sana, kampung tersebut berubah. Masyarakat mulai masuk Islam dan mempelajari agama Islam. Perlahan, kampung ini berubah sehingga dinamakan Desa Sadar.

“Digelar Desa Sadar karena sudah aman. Ini kan daerah perbatasan. Jadi kurang amanlah. Harus ada tokoh yang bisa melaksanakan pemerintahan dan memberikan rasa aman. Ternyata masyarakat berubah, makanya diberi nama Desa Sadar,” katanya Minggu (18/05/2025)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *