LEPASNEWS.COM, BONE – Seorang warga asal Kelurahan Watang Palakka mempertanyakan sistem pembayaran biaya Kuret terhadap istrinya Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru.
Menurut Sulhan awalnya saya disuruh bayar Rp.8.700.000 tapi setelah meminta rekapitulasi pembayaran malah dikurangi pembayaran Rp. 2.262.799 .

Muh Sulhan, mengeluhkan sistem administrasi yang menurutnya ganjal.
Pasien tersebut adalah istrinya bernama Nur Anita (31) yang sedang Kuret. Sulhan menceritakan ke awak media saat itu setelah istrinya menjalani Kuret, dia menanyakan berapa biaya administarsi terkait penanganan Kuret tersebut.
“Awalnya pihak RSUD menyebut biayanya Rp 8.700.000. Bukan kali itu saja saya menjalani Kuret yang kedua kalinya. Kuret yang pertama saya bayar kurang lebih Rp. 1.900. Lantas kenapa kuret yang kedua ini meningkat tajam?” Ungkapnya.
Lanjut Sulhan, saat dimintai pembayaran Rp 8.700.000 tersebut, dirinya mempertanyakan dan ingin melihat rekab administrasi tersebut, karena menurutnya janggal.
“Setelah saya mempertanyakan rekap, pihak kasir RSUD tidak mau memberi kemudian membuat rekap yang baru dengan rincian Rp 2.262.799. Nah, itu yang membuat saya bertanya-tanya dengan selisi kurang lebih 7 Jutaan Rupiah kenapa tiba-tiba diturunkan se drastis itu setelah saya minta rekapnya,” ujarnya.
“Jadi saya bayar itu Rp 2 juta lebih, karena saya dikasih bill,” sambungnya.
Sulhan berharap pihak RSUD Tenriawaru Bone bisa memberi penjelasan terkait hal ini, karena menurutnya hal tersebut tidak rasional.tutupnya