LEPASNEWS.COM BONE – Aktivitas Tambang adalah tempat untuk mengelola hasil bumi namun untuk mengelola hal tersebut tentunya wajib mengantongi izin operasi jika tidak tentunya menjadi aktivitas ilegal yang melanggar hukum.
Seperti hal nya tambang galian C yang berada di desa wollangi kecamatan Barebbo kabupaten Bone aktivitas tambang serta mobil pengangkut material terlihat bolak balik mengambil batu dan tanah hasil pantauan Lepasnews.com .
Aktivitas tambang galian C di Desa Wollangi, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan disorot.
Dari hasil investigasi yang dilakukan tim kunderuz Bone yang terdiri dari beberapa media menemukan adanya sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan pemilik tambang.
Salah satunya lokasi tambang berdekatan dengan pemukiman penduduk setempat. Bahkan ada rumah warga berada tepat di kaki gunung lokasi tambang.
Ketika batu material jatuh dari lokasi tambang berpotensi menimpa rumah warga. Selain itu pada musim hujan potensi longsor terjadi cukup besar.
Tambang tersebut diduga beroperasi secara ilegal dan hanya mendapat persetujuan dari pemerintah setempat.
Dari informasi yang diperoleh, luas lokasi tambang di Desa Wollangi kurang lebih 48 hektar. Aktivitas tambang tersebut telah beroperasi sejak lima tahun terakhir.
Tim sempat naik ke gunung lokasi tambang. Di sana terpantau alat berat yang saat itu tidak beroperasi, menurut keterangan penjaga, nanti beroperasi ketika ada pesanan dari sopir.
“Harga di sini satu truk timbunan Rp350 ribu. Sama semua harga tambang di Bone, itu belum sewa mobil yang mengantarkan ke tempat tujuan,” tukas seorang pria penjaga tambang berambut pirang saat ditemui tim, Sabtu (09/09/23)
Ia melanjutkan, pihaknya selaku penjaga di lokasi tambang telah memiliki beberapa langganan sopir untuk memesankan timbunan.
“Kalau mengenai harga pengantaran dia yang lebih tahu karena dia ini sopir mobil,” lanjut sambil menunjuk rekannya yang duduk di samping kanannya.
Pria berambut gonrong tersebut menyebut bahwa pemilik tambang bernama Pandi.
“Iye pak Pandi yang punya, bisa juga kita telepon langsung tanyakan harga,” imbuhnya.
Dia mengatakan, Kepala Desa Wollangi biasa datang ke area tambang meski hanya sesekali.
“Jarang datang, tapi biasaji,”tutupnya.
Sementara Kepala Desa Wollangi, Gusnaeni SP.d yang hendak dikonfirmasi awak media mengatakan pihaknya tidak ada kaitan dengan tambang tersebut.
“Maaf kalau masalah tambang tidak ada urusan saya, lansung miki kepemilik tambang dan pengelolanya,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp.