Mengaku Mendapatkan Ancaman Menulis Berita Keracunan ,Juwita:Tidak Takut Itu Fakta 

Berita, Daerah, Peristiwa522 Dilihat

LEPASNEWS.COM MAJENE – Kerja Jurnalis tentunya tak terhindar dengan intimidasi dan ancaman dari berbagai pihak yang merasa dirugikan akibat sebuah pemberitaan.

Seperti yang terjadi di kabupaten Majene seorang wartawati media online Sorot Mammis mengaku mendapatkan ancaman setelah menulis berita keracunan balita di puskemas.

Diketahui wartawati tersebut bernama Juwita mantan wartawan Tribunnews bertugas di kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat mengaku mendapatkan ancaman dari seseorang, Rabu.(05/06/2024)

Dirinya menjelaskan bahwa ada seseorang yang mengatakan menyuruh saya berhati hati terkait pemberitaan yang diangkat dimedia balita keracunan di puskesmas Kecamatan Pamboang Majene.

Lebih lanjut Juwita menyampaikan “Saya di ancam dan di takut takuti,oleh orang tersebut, masa dia bilang kau di bilang Juwita, hati hati ki menulis berita, soalnya perempuan ki andaikata laki laki pasti sudah ada yang pukul”, jelas Wartawan online Sorot malmis .

“saya balas kenapa kalau saya perempuan, selama saya menulis berita benar, saya tidak takut, saya takut sama kedua orang tuaku terlebih sama allah kalau cuma sesama manusia sama sekali tidak takut, siapapun kalau tidak mau di beritakan, yang salah perbaiki kinerja”, ucapnya

“Kemudian jangan jadi pejabat kalau tidak mau di kritik, karena bukan majene mu ini , kami menulis berita kinerja pemerintah dan mengawasi keuangan negara bukan milik pribadi”, sambung juwita.

Masih Juwita “mengaku bahwa menurutnya apa yang di tulis bukan berita bohong atau rekayasa tetapi fakta di lapangan, dirinya mengaku kenal orang tersebut , karena orang tersebut merupakan termasuk,orang dekat dengan salah satu tokoh penting di majene, tetapi enggan menyebut namanya, di karenakan tidak punya bukti kuat untuk membawa ke jalur hukum. terangnya

bahwa kasus keracunan balita, di puskesmas, pamboang yang di tulis adalah fakta bukan rekayasa, dan dirinya menangis melihat balita yang keracunan.

Tidak ada yang salah dalam pemberitaan itu fakta sebagai wartawan mengikuti SOP tentang penulisan pemberitaan etik dalam menulis semua hasil pemantauan di lapangan, dan wawancara.

Atas kejadian tersebut Juwita berpesan “kepada awak media, teman – teman Wartawan dimanapun berada agar tetap semangat menulis berita, tanpa punya rasa takut namun tetap harus waspada, saat bertugas di lapangan apalagi jika menulis berita sorotan, karena menurutnya di sekeliling kita tidak tau mana kawan mana lawan”, tegasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *