LEPASNEWS.COM MAKASSAR – Penjabat (PJ) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Zudan, mengundang Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel untuk duduk bersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Sulsel.
Pertemuan ini bertujuan untuk membicarakan keikutsertaan Sulsel pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumatera Utara, september mendatang.
Yasir Machmud, dalam tanggapannya, memuji Prof. Zudan sebagai pemimpin yang cepat tanggap. “Baru dua hari beliau di Sulsel, sudah tiga kali kami bertemu. Bahkan, beliau yang mengundang kami.
Ini sangat berbanding terbalik dengan PJ Gubernur sebelumnya, yang dua kali kami bersurat untuk audiensi tapi tidak pernah direspon,” ungkap Yasir Machmud.
Ia menekankan bahwa olahraga adalah salah satu sektor yang dapat mengangkat citra daerah dan pelaku olahraga membutuhkan perhatian yang sama dengan sektor lainnya.
Dalam pengantar diskusi, Yasir Machmud menyampaikan bahwa pada PON XX di Papua, Sulsel mengutus 226 atlet dengan anggaran sebesar 32 miliar rupiah, di mana honor atlet mencapai 3.000.000 – 3.500.000 rupiah per bulan selama 8 bulan, disesuaikan dengan prestasi mereka, dan uang saku sebesar 4.500.000.
Untuk PON XXI di Aceh-Sumut, Sulsel akan mengutus 412 atlet, serta pelatih, asisten pelatih, dan tenaga teknis yang berjumlah 147 orang, namun hanya dialokasikan anggaran sebesar 17,5 miliar rupiah.
“Jika mengikuti standar PON sebelumnya, honor dan uang saku mereka saja sudah menghabiskan 18 miliar rupiah”. Belum lagi biaya transportasi pesawat, hotel, makan-minum selama 8 hari di sana, sentralisasi atlet selama 30 hari sebelum berangkat, pakaian defile, cek rutin kesehatan atlet butuh 13 Miliar, dan peralatan tanding sekitar 10 Miliar rupiah,” jelas Yasir Machmud.
Menanggapi keluhan tersebut, Prof. Zudan menyatakan bahwa pihaknya akan membuat tiga opsi anggaran: maksimal mengikuti standar sebelumnya, sedang, dan paling rendah. “Silahkan diusulkan dan dalam seminggu ini kita akan carikan solusi.
Untuk pesawat, kita juga buat opsi untuk charter pesawat saja. Sulsel harus ikut PON XXI karena ini adalah agenda nasional terakhir Presiden Jokowi. Kami paham dunia olahraga dan atlet membutuhkan anggaran untuk menunjang prestasi mereka,” ujar Prof. Zudan.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa pengurus KONI Sulsel, dan Ketua Cabor, diantaranya Mujiburrahman (Sekretaris Umum KONI Sulsel), Herman Hading (Wakil Ketua Umum I), Chalik Suang (Wakil Ketua Umum II), Gaffar Lewa (Wakil Bendahara), D. Khadafi (Ketua PBSI Sulsel), Imam Subekti (Ketua FPTI Sulsel), Cintia Laudia (Ketua IODI Sulsel), dan Hamka Sunusi (Sekretaris Umum PBVSI).
Diskusi ini menandai langkah awal yang serius dan terstruktur pak PJ Gubernur dalam mempersiapkan Sulsel untuk berkompetisi di PON XXI, memastikan bahwa kebutuhan para atlet dan pelatih dapat terpenuhi demi meraih prestasi maksimal.(*)