LEPASNEWS.COM BONE – RRI Bone FM melaksanakan dialog diluar studio dengan tema dialog penanganan kasus Narkoba kabupaten Bone di Mapolres Bone tepatnya ruangan kerja Kasat Narkoba Kamis (30-05-2024) pukul 11.09 Wita
Kasat Narkoba polres Bone dan Ketua Forbes Anti Narkoba Bone sebagai pembicara dengan tema penangan kasus Narkoba di kabupaten Bone yang dipandu oleh pembawa acara Andi Imran.
Kasat narkoba polres Bone AKP Yusriadi Yusuf Sik dalam acara tersebut menyampaikan n kami bertugas disini selama 2 bulan sudah 47 Kasus 88 tersangka diantaranya Pemakai ,kurir, Bandar.
bahwa pengalaman dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan terkait penggunaan narkoba disebabkan oleh karena kurangnya kesadaran hukum bagi para pengguna maupun pengedar karena godaan dan iming-iming materi menjadi penyebabnya.
“Sehingga mereka berani untuk melakukan perbuatan itu dengan berani memperjualbelikan atau memperdagangkan narkotika jenis sabu”, jelasnya
Lebih lanjut Yusriadi juga menyebutkan bahwa sesuai dengan tugas pokok dan harus lebih aktif lagi antara pihak penegak hukum dengan masyarakat, dalam lingkup keluarga agar lebih aktif dalam mengawasi masing-masing putra dan putrinya sehingga dengan pengawasan tersebut sehingga dapat meminimalisir hal hal yang tidak diinginkan.
“Penanganan kejahatan narkoba tidak berhenti sampai di sini
mari bangun kerjasama yang baik dari semua kalangan masyarakat , ketahui narkoba ini adalah musuh kita bersama dan harus berani lawan narkoba tidak boleh sedikitpun memberikan toleransi bagi pelaku kejahatan narkoba di Kabupaten Bone karena sudah banyak generasi muda yang jadi korban dan sudah di tangani sesuai dengan aturan yang berlaku”,ucapnya
Sementara Ketua Forbes A Singkeru Rukka mengatakan dalam penanganan narkoba yang harus didorong adalah hadirnya agama dan budaya karena akan menjadi daya tahan dalam masyarakat sementara di Indonesia belum ada melakukan hal tersebut selain Bone.
“Ada nilai ketika di Bone terkait penanggulangan narkoba yang merupakan perjuangan murni atau koloni kosmologi kehidupan manusia dan perubahan-perubahan sosial yang ditimbulkan yang harus dikolaborasikan” kata A Singke
Diketahui bahwa kehadiran Forbes Anti Narkoba adalah bentuk kerisauan masyarakat dan kita semua karna narkoba jelas merusak generasi muda dan tatanan kehidupan masyarakat.
“Ini bukan organisasi, Forbes adalah gerakan sosial siapapun yang sepaham, sefikir untuk mendudukkan narkoba adalah hal buruk dan berjuang bersama untuk melawan peredarannya maka itu adalah Forbes Anti narkoba”, tutupnya