TPA /TPQ Salah Satu Tempat Menimbah Ilmu Agama bagi Peserta Didik Untuk Membangun Iman dan Akhlak

Berita517 Dilihat

LEPASNEWS.COM BONE – Di era digitalisasi ini pendidikan karakter anak semakin sulit dilakukan, karena menurunnya penerapan nilai-nilai moral yang baik di lingkungan masyarakat.

Anak banyak mencontoh dan memetik nilai-nilai di media sosial bila tak diawasi dengan baik. Walaupun di bangku sekolah baik SD, SMP, maupun SMK/SMA sudah diberikan mata pelajaran agama dan budi pekerti, namun pada kenyataannya masih banyak pelajar-pelajar di Indonesia yang kurang bisa berbudi pekerti dengan baik.

Salah satu solusi tentang hal itu yakni, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) bertujuan untuk membantu menyampaikan ilmu agama dan budi pekerti kepada anak-anak.

Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) adalah unit pendidikan non formal jenis keagamaan berbasis komunitas muslim yang menjadikan al-Qur’an sebagai materi utamanya.

Kehadiran TPA/TQA Ar Rahim Muhaimin di Dusun Lappa Cinennung, Desa Cinennung, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ikut menjawab tantangan era digitalisasi saat ini.

Pendiri TPA/TQA Ar Rahim Muhaimin, Syarifuddin Ismail menerangkan, TPA/TPQ bertujuan menyiapkan terbentuknya generasi Qur’ani, yaitu generasi yang memiliki komitmen terhadap al-Qur’an sebagai sumber perilaku, pijakan hidup dan referensi segala urusannya.

“Kami mengajarkan kepada anak-anak kami kecintaan yang mendalam terhadap al-Qur’an, mampu dan rajin membaca, terus menerus mempelajari isi kandungannya, dan memiliki kemauan yang kuat untuk mengamalkannya secara kaffah dalam kehidupan sehari-hari,” terangnya, Sabtu (25/3/2023).

Syarifuddin melanjutkan, pembelajaran di TPQ ini berlangsung setiap hari Senin hingga Sabtu pukul 13.00 – 15.00 Wita.

“Selama proses pembelajaran, anak-anak terus kami arahkan untuk selalu bertutur kata dan berperilaku yang baik sehingga mereka terdidik untuk tidak menjadi orang yang pintar saja tapi juga harus berakhlak,” jelas Syarifuddin.

Syarifuddin menambahkan, di TPA/TQA Ar Rahim Muhaimin saat ini memiliki sekitar 60 santri dengan 9 tenaga pengajar termasuk dirinya dan istrinya.

“Lokasi belajar dan kelas-kelasnya itu di rumah pribadi kami. Beberapa teras di teras rumah, dan dua kelas di dalam rumah,” tandasnya.

Dia juga mengatakan sekaligus menyarankan kepada seluruh orang tua agar tidak hanya puas dengan pendidikan di sekolah tetapi pendidikan agama dan akhlak juga sangat penting bagi anak, dan pendidikan di TPQ adalah salah satu opsi terbaik untuk itu. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *