Jalan Mirip Kubangan Sapi, Dua Desa di Kecamatan Bengo 32 Tahun Tak Tersentuh 

Berita, Daerah, Peristiwa598 Dilihat

LEPASNEWS.COM BONE – Jalan desa merupakan jalan penghubung atau akses untuk dilalui dari desa yang satu kedesa yang lain, agar perputaran ekonomi rakyat berjalan lancar, namun lain hanya 2 desa yang saling terhubung di kecamatan Bengo Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Terpantau bahwa 32 tahun akses jalan yang menghubungkan Desa Selli dengan Desa bengo rusak parah.

Padahal 1000 jiwa warga desa Selli Kecamatan Bengo berharap pada para petinggi agar jalan yang setiap hari dilaluinya butuh perbaikan.

Hal tersebut diungkap Abdul Salam warga Kampung Baru, Dusun Libureng, Desa Selli, kepada awak media Rabu (5/6/2024).

Diketahui bahwa 4,5 Kilometer akses jalan penghubung desa tersebut hancur bagaikan kubangan sapi.

Abdul Salam mengaku kecewa dengan kondisi jalan yang dinilainya bagaikan kubangan sapi bahkan parahnya seakan akan jalan tersebut tidak diperhatikan sama sekali.

Padahal Kabupaten Bone sendiri diketahui banyak melahirkan para elit petinggi yang tersebar di berbagai wilayah.

“Seperti Wakil Presiden ke 6 dan 10 Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kapolda SulSel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Mantan Gubernur SulSel Andi Sudirman Sulaiman dan masih banyak lagi”, ujarnya

“Banyaknya itu petinggi dipusat na tidak bisa i perbaiki jalan dikampungnya. Saya mohon perhatikan juga kampung kelahirannya” harapnya

“4,5 kilometer jalan ini rusak parah, terakhir itu pengerasan 32 tahun lalu kalau untuk aspal tidak pernah memang” sambungnya.

Bahkan ia mengungkapkan sudah banyak korban yang berjatuhan akibat akses jalan yang rusak tersebut.

“Kebanyakan korbannya itu anak sekolah yang jatuh karena kan licin, ada juga itu beberapa minggu lalu mobil besar na tinggal saja disana mobilnya karena tidak bisami gerak” ujarnya.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten maupun Pusat memberikan atensi lebih untuk masyarakat Desa Selli.

“1000 lebih penduduk disini kesusahan kalau mau keluar ke jalan utama karena kondisi jalan, ditambah akses internet juga tidak bagus” ujarnya.

Begitupun Awaluddin warga Dusun Coppo Bulu, Desa Tungke, mengatakan dikarenakan akses jalan yang rusak para petani harus rela hasil kebunnya dijual dengan harga yang sangat murah.

“Mayoritas penduduk disini adalah petani jagung dan padi. Kalau musim panen tiba harga komoditi yang kami dijual itu jauh sekali harga pasar” kata awaluddin

Ia mengungkapkan penyebab dari harga jual di Desa Tungke terjun bebas dalam hal sangat murah.

“Dikatakan demikian pembeli kemarin masuk di desa kami dan mengatakan karena jelek jalan masuk kampung, tidak bisa mobil besar jadi dari pada tidak makanki mending kita jual murah saja” ujarnya.

“Karena kalau mauki lagi bawa keluar setengah matiki karena jelek jalanan. Jangan sampai karena itu nh jatuhki atau ada apa-apa”,sambungnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *