Spanduk Isu Sara dan Provokasi Suku di Kampus Unismuh Dikecam: Tangkap Pemasangnya

Hukrim607 Dilihat

LEPASNEWS.COM BONE – Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kesatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Bone (Kepmi Bone), Andi Alfian sangat menyayangkan adanya spanduk yang berisi isu sara dan provokasi di kampus Univeraitas Muahammadiyah Makassar.

“Lembaga kedaerahan dibentuk untuk saling menjaga tali silaturahmi baik antar sekampung, dan saudara-saudara dari daerah lain. Saling mengenal dan mempelajari budaya masing-masing. Bukan saling bermusuhan,” tutur Andi Alfian ke Enewsindonesia.com, Kamis (1/6/2023).

Hal senada juga disampaikan Sekjend DPP KEPMI Bone Periode 2019-2021, Sulham yang juga merupakan kader DPK Kepmi Bone Taro Ada Taro Gau (TATG) Unismuh Makassar ini menyesalkan hal yang mengundang konflik besar itu.

“Setahu saya tidak ada masalah dan kita berhubungan baik antara lembaga kedaerahan lain, silaturahmi baik. Entahlah kalau ada masalah pribadi di luar sana yang dan kebetulan dari suku yang berbeda. Tapi kalau memang itu ada, salah besar kalau dimasukkan ke zona kaum intelektual seperti di dalam kampus. Orang tak tahu-menahu tiba-tiba dikeroyok,” jelas Sulham.

Sulham menegaskan, adanya spanduk undangan perang terbuka yang ditujukan kepada Komisariat TATG KEPMI Bone adalah hal yang tidak pantas dilakukan oleh kaum terpelajar.

Menurutnya, tindakan tersebut harus cepat diproses karena berpotensi menimbulkan pertikaian, karena hal ini termasuk isu sara yang menyinggung orang Bone.

“Pelaku pemasangan spanduk harus ditangkap dan ditindak tegas untuk bisa meminimalisir konflik yang lebih besar,” katanya.

Selain itu, ia juga berharap agar kasus tersebut tidak lagi dibesar-besarkan ataupun diprovokasi yang dapat menimbulkan masalah lain.

“Biarlah diselesaikan oleh pihak penegak hukum dan juga pihak kampus, tidak usah ada provokasi lagi yang malah bisa menambah masalah,” tutupnya.

sebelumnya diberitakan, sekelompok pemuda memasang spanduk memprovokasi salah satu organisasi kedaerahan di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) yang berujung ke pengeroyokan dua mahasiswa yang viral di media sosial.

Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *