LEPASNEWS.COM BONE – Masih ingatka kita peristiwa pembunuhan sadis yang dilakukan lelaki Kaharman (33) terhadap Ibu HJ Dahlia jalan Ahmad Yani Kelurahan Macanang Kabupaten Bone beberapa bulan yang lalu.
Proses sidangnya pun terus bergulir hingga Pada hari Rabu, 05 Juni 2024 sekitar pukul 13.00 wita bertempat di Pengadilan Negeri Watampone, Tim Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Bone membacakan tuntutan tindak pidana dengan Nomor perkara : PDM- 13/W.PONE/Eoh.2/03/2024 tanggal 02 Maret 2024 atas nama terdakwa Kaharman.
Sesuai dengan siaran pers Kejaksaan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebagaimana dibacakan oleh jaksa Indraswaty dan Andi Sahriawan, menyatakan terdakwa Kaharman alias Aco Bin Kasman terbukti bersalah melakukan tindak pidana, “Pembunuhan berencana dan Pencurian” sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP dan Pasal 362 KUHP dalam Dakwaan Kombinasi Kesatu.
Bahwa Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa Kaharmsn dengan pidana penjara seumur hidup dan
menjalani tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
Adapun barang bukti 1 buah Gelang emas 1 buah Kalung emas dengan liontin emas 4 buah Buah gelang emas 1 buah cincin emas dituntut untuk dikembalikan kepada Saksi Ekawati Binti H. Edy.
Sedangkan 1 Unit Sepeda motor merk Yamaha Mio S warna hitam dengan nomor rangka MH3SSEE4100JJ083607 dan nomor mesin E3R2E215828 dituntut untuk dikembalikan kepada Terdakwa.
Selanjutnya 1 buah sarung parang warna coklat dengan pangkap berwarna hitam 1 buah Baju dan Daster warna kuning 1 buah baju kaos warna hitam 1 buah celana pendek motif loreng ,1 buah
Tas selempang motif loreng 1 buah Helm warna putih merk mio dituntut agar dirampas untuk dimusnahkan.
Kemudian 1 buah rekaman CCTV di toko Hello Kitty 1 buah rekaman CCTV di BNI Cabang Bone ,1 buah Rekaman CCTV di Jasa Raharja Kab. Bone buah Rekaman CCTV di Toko Aneka Listrik 1 (satu) buah Rekaman CCTV di Toko HJ. NIA 1 (satu) buah Rekaman CCTV di SPBU Jl. Jend/ Ahmad Yani Kel. Macanang Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone
Masing-masing tetap terlampir dalam berkas perkara. Bahwa Jaksa Penuntut Umum mengajukan tuntutan berdasarkan fakta-fakta yang terdapat dalam
persidangan dimana terdapat hal-hal yang memberatkan terdakwa.
Karna menimbulkan penderitaan mendalam dan berkepanjangan bagi keluarga korban, dan perbuatan terdakwa sadis, serta tidak terdapat hal-hal yang meringankan terdakwa.
Bahwa usai mendengarkan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum, majelis hakim dengan ketua majelis Muswandar dan anggota majelis Muhammad Ali Askandar, dan Murdian Ekawati memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk mengajukan pembelaan.
Terdakwa melalui penasehat hukum secara lisan meminta keringanan karena terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya serta terdakwa merupakan tulang punggung keluarga.
Bahwa majelis hakim akan melanjutkan persidangan pada Hari Kamis, Tanggal 20 Juni 2024 mendatang.