LEPASNEWS.COM BONE – Seorang nenek bernama Tajang asal Desa Tirong, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone bernama Tajang (50) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Tenriawaru diduga akibat pendarahan otak.
Kematian Tajang disesalkan pihak keluarganya. Pihak keluarga menyebut bahwa pihak RSUD lamban memberikan pertolongan kepada Tajang.
“Alasannya banyak pasien dan tempat full. Setelah magrib kami ke rumah sakit namun dokter dan perawat keluar menuju di mobil dimana pasien berbaring, itupun mereka datang karena pihak keluarga marah-marah,” jelas Lukman cucu Tajang.
Pihak Keluarga saat di rumah sakit Tenriawaru Senin 25-09-2023
Lebih lanjut Lukman menjelaskan setelah melihat pasien dokter dan perawat lainnya mengarahkan untuk ke rumah sakit lainnya karena di IGD dalam keadaan penuh pasien.
Masih kata Lukman, pada Pukul 21.00 WITA dia kembali ke rumah sakit umum dan melihat ada pasien yang dilayani.
“Jadi kami komplain itu, karena awalnya kami ditolak pada saat kami datang pukul 19.15 Wita. Tapi di belakang kami banyak pasien yang diterima,” kesal Lukman.
Menanggapi hal tersebut Kabag Humas Rumah sakit Umum Tenriawaru, Dedy Astaman ini menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kesalah pahaman.
“Pasien tersebut tetap dilayani di luar, didatangi di mobilnya untuk diperiksa namun tidak bisa masuk di UGD karena memang full dan pasien (Tajang. Red) tidak bisa duduk, jadi tetap harus berbaring di mobil. Sedangkan pasien lain yang bisa duduk diambilkan kursi roda,” jelasnya.
Lanjut Dedy, pada saat itu pihaknya juga menghubungi semua ruangan untuk menyiapkan tabung oksigen namun semua terpakai.
“Karena pasien kondisi kesehatannya semakin menurun diarahkan untuk kerumah sakit lainnya,” katanya.
Disampaikannya, tak berselang lama, pasien tersebut (Tajang. Red) kembali ke RSUD Tenriawaru pada pukul 21.00 Wita dan dilakukan tindakan pelayanan namun Tajang menghembuskan nafas setelah dilakukan tindakan medis.
“Saya mewakili pihak rumah sakit memohon maaf dan turut berduka cita,” tutupnya.